






Untuk memulai sesuatu yang membuat pertemanan itu menjadi sesuatu yang spesial adalah hal terindah. Yang membuat panggilan aku dan kamu berubah menjadi sayang. Begitulah, kata orang cinta itu sejuta rasanya. Dan bersamamu, aku telah merasakan begitu banyak rasa.
Aku pun bisa mengingat, kapan pertama kali aku melihatmu, kapan pertama kali kita bicara dan bertegur sapa, kapan saat kamu memintaku menjadi seseorang yang istimewa untukmu. Bukan cuma sekedar teman biasa, tapi juga kekasih yang menemani hidupmu. Dan ketika aku memilih menjawabnya, maka aku telah siap dengan segala resiko.
Sampai akhirnya, angka 30 pada bulan November 2010 adalah hari dimana aku melihat kamu duduk di depan laptop, tepat dihadapanku dengan sejuta salah tingkahmu. Dalam wujud nyata. Bukan hanya mimpi dalam tidurku tapi ini nyata di hadapanku. Dalam dunia nyataku. Di hari itu kamu ungkapkan semua isi hati walau kurang meyakinkan menurutku.
Satu tahun, kita telah melewati banyak hal yang membuat kita tertawa, menangis, gembira, bersedih, terluka, tersenyum, bahagia. Dan aku menemukan hidup bersamamu.
Satu tahun, bukan waktu yang singkat untuk saling membuka diri. Tapi sampai saat ini, masih begitu nyaman terasa berada dalam hangat pelukmu. Dan biarkan aku terus merasakan itu, hingga ikatan ini menjadi halal untuk kita.
Akhirnya, aku menyerahkan segala sesuatu yang terjadi pada jalan takdir. Kita akan berikhtiar hingga tenaga tak bersisa, tapi segala sesuatu telah ditentukan oleh Allah SWT. Maka, kita harus berharap bahwa jalan takdir akan menuju pada kita pada akhirnya.
Today and always, beyond tomorrow, i need you beside me.
Always as my best friend, lover and forever soul mate
Ku tatap diam dirimu dari balik punggungmu, siapakah kamu?
Sosok pria asing dihadapanku yang menjelma menjadi seseorang yang aku cintai.
tiga hari kunanti
jawabanmu oh kasih
setiap saat ku harap
ada keajaiban dalam dirimu
Semua terjadi atas dasar kesalahanku, cemburu menguras hatiku.
Cemburu yang tak bisa diterima nalar warasmu.
Ketakutanku yang tak bisa dimengerti olehmu.
Aku tau kini kau tak lagi seperti dulu,
hangatmu kini tak lagi ku rasa, semua tampak berbeda.
Yang biasa hilang entah kemana.
indahnya masa lalu
tergores amarahku
cemburu menguras hati
galau kini menyiksa diri
Bahagia kita dulu tergores amarahku, semuanya retak, pecah.
Maaf sayang jika aku keterlaluan, terlanjuran dan amat tak karuan.
aku cemburu karena aku takut kehilanganmu.
Maaf sayang egoku terlalu besar, terlalu menyakitimu.
kembalilah kau kekasihku
jangan putuskan kau tinggalkan aku
sekalipun sering ku menyakitimu
tapi hanya kaulah pengisi hatiku
Kini aku hanya berharap dan bersabar bila nantinya kamu mau menjadi dirimu yang aku kenal.
bukan karena penyesalanku, bukan karena melihatku kini.
Tetapi karena perasaan sayangmu padaku yang tak akan berkurang.
oo... maafkan aku
oo... maafkan egoku
oo... maafkan diriku
Tetaplah dihatiku, disisiku.
inspired by Vidi Aldiano - Cemburu Menguras Hati
Aku tidak ingin dipandang cantik oleh lelaki. Biarlah aku hanya cantik di matamu. Apa gunanya aku menjadi perhatian lelaki andai murka Allah ada di situ.
Kalau aku tidak ingin kau memandang perempuan lain, aku dululah yang perlu menundukkan pandanganku. Aku harus memperbaiki dan menghias peribadiku karena itulah yang dituntut oleh Allah.
Kalau aku ingin kau lelaki yang baik menjadi suamiku, aku juga perlu menjadi perempuan yang baik. Bukankah Allah telah menjanjikan perempuan yang baik itu untuk lelaki yang baik?
Tetapi aku juga punya keinginan seperti wanita yang lain, dilamar lelaki yang bakal memimpinku ke arah tujuan yang satu.
Tidak perlu kau memiliki wajah setampan Nabi Yusuf Alaihisalam, juga harta seluas perbendaharaan Nabi Sulaiman Alaihisalam, atau kekuasaan seluas kerajaan Nabi Muhammad Shallallahu 'Alaihi Wassalam, yang mampu mendebarkan hati jutaan gadis untuk membuat aku terpikat.
Andainya kaulah jodohku yang tertulis di Lauh Mahfuz, Allah pasti akan menanamkan rasa kasih dalam hatiku juga hatimu. Itu janji Allah.
Akan tetapi, selagi kita tidak diikat dengan ikatan yang sah, selagi itu jangan dibazirkan perasaan itu karena kita masih tidak mempunyai hak untuk membuat begitu.
Juga jangan melampaui batas yang telah Allah tetapkan. Aku takut perbuatan-perbuatan seperti itu akan memberi kesan yang tidak baik dalam kehidupan kita kelak.
Permintaanku tidak banyak. Cukuplah engkau menyerahkan seluruh dirimu pada mencari redha Illahi.
Aku akan merasa amat bernilai andai dapat menjadi tiang penyangga ataupun sandaran perjuanganmu.
Bahkan aku amat bersyukur pada Illahi kiranya akulah yang ditakdirkan meniup semangat juangmu, mengulurkan tanganku untukmu berpaut sewaktu rebah atau tersungkur di medan yang dijanjikan Allah dengan kemenangan atau syahid itu.
Akan kukeringkan darah dari lukamu dengan tanganku sendiri. Itu impianku. Aku pasti berendam airmata darah, andainya engkau menyerahkan seluruh cintamu kepadaku.
Cukuplah kau mencintai Allah dengan sepenuh hatimu karena dengan mencintai Allah, kau akan mencintaiku karena-Nya. Cinta itu lebih abadi daripada cinta biasa. Semoga cinta itu juga yang akan mempertemukan kita kembali di syurga. Amin :)